Langsung ke konten utama

KAMU ' PART II '


Merindukan kamu, masa laluku !
Entah apa yang saya fikirkan saat ini dan sampai detik ini pun saya belum bisa melupakan kamu, kehadiran kamu secara tiba-tiba setahun lalu membuat saya bingung dan bahagia.
Lalu, sekarang kamu pergi begitu cepat melupakan dan membuang semua yang pernah kita lakukan bersama.
Banyak yang bertanya, “ sampai kapan saya akan seperti ini? “
Berdiam diri, murung dan tak tahu bagaimana cara untuk tersenyum.
Dan, yang saya tahu saya bisa tersenyum mengingat semua kenangan indah tentang kamu kemudian saya menangis, sebab itu hanya kenangan, memori lama yang seharusnya tidak pernah saya ingat lagi, karna hanya akan menyebabkan luka.

Setahun lalu kita masih baik-baik saja tepatnya Januari 2015.
Awal perkenalan kita memang lah sederhana, banyak canda tawa kecil di dalamnya, sampai akhirnya kita dekat dan memulai semua di awal Maret 2015, tepatnya tgl 4 di Pantai Anyer.

Anyer, I’m in love ! 
Rasanya ingin kembali lagi dimana saya dan kamu menjadi kita, kita yang selalu bersama, kita yang selalu berbagi, dan kita yang saling melengkapi.
Andai saja ego bisa kita taklukan, saya rasa saya masih bersama kamu sampai saat ini. 
Saya tahu mungkin kamu kecewa dengan saya, dan kamu tidak pernah ingin mendengarkan sedikit saja penjelasan dari saya, hingga kamu memilih untuk meninggalkan saya yang benar-benar mencintai kamu.
Saya mencintai kamu, sangat amat mencintai kamu.
Saya hanya ingin kamu, meskipun kamu tidak pernah lagi menginginkan saya.


Banyak sosok laki-laki yang saat ini lalu lalang datang dan pergi bahkan datang dan menemani saya, menemani kekosongan hati saya.
Namun, hati saya terlalu kokoh untuk ditembus sebab didalamnya masih ada kamu dan kenangan itu.
Dan, hati saya masih tertutup rapat sebab kunci hati saya telah saya berikan ke kamu hingga saya lupa untuk memintanya kembali saat kamu memutuskan untuk pergi..

Lalu, bagaimana bisa hati ini kan terbuka?
Siapa yang akan membukanya?
Akankah ada orang lain yang kan membuat replika kunci itu?
Ataukah kamu, yang akan kembali dan membawa kunci itu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JATUH CINTA DIAM-DIAM

"Meski hanya bisa mengintaimu dari kejauhan, sungguh menakjubkan... Apa jadinya bila sehari saja, ku tak bisa melihatmu.. melihatmu..."  — Everlong, Kecanduan Jatuh cinta diam-diam itu efeknya adalah cinta bertepuk sebelah tangan. Kalau ada yang nanya jatuh cinta diam-diam itu sehat nggak? *jawabannya* — Jatuh cinta diam-diam itu serba salah, dan pasti nggak sehat. Menurut gue orang yang jatuh cinta diam-diam ini tergolong orang yang egois. Mereka sukses menyimpan rasa sendirian, dan nggak mau berbagi sama orang yang dicintainya. Sakit sih! Tapi menurut mereka ini jauh lebih baik, ketimbang dapet predikat jomblo menahun. Padahal sesungguhnya ketika kamu memutuskan untuk jatuh cinta diam-diam maka, predikat jomblo menahun itu udah di depan mata. HIH! Faktanya, orang yang jatuh cinta diam-diam cuma ngeliat gebetannya nongol di timeline aja rasanya udah seneng kaya mau salto. Faktanya, kaya lirik lagu diatas. Bahagia itu sederhana. Cuma dengan melihat dari kej

Menata Hati

Akan ada waktu dimana yg patah akan tumbuh, yg hilang akan berganti. Begitu kira kira lirik lagu dr Payung Teduh 🙏 Bohong saja jika luka yg beberapa waktu lalu ada sudah hilang sepenuhnya. Memang, luka itu belum sepenuhnya hilang. Tapi, demi menyelamatkan hati gue dan mengharuskan gue melanjutkan kehidupan gue lagi, hati gue pun harus di tata ulang. Ibarat kaca yg pecah ga bakal mungkin utuh meskipun diperbaiki, satu2nya cara adalah menggantinya dengan yg baru. Dan, gue memasuki tahap dimana gue harus membuang jauh perasaan terluka gue di masa lalu, dan membiarkan orang baru mengukir cerita baru di waktu berikutnya. 💭 Selamat menata hati, semoga tidak terluka lagi. 

SETELAH KEPERGIANMU

Ku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan.. Ku buka ponsel ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi yang dulu saling kita ucapkan. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiriku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tertawa. Tak ada lagi tingkah aneh dan keras kepalamu yang membuat aku semakin rindu, Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman dekat denganmu. Kini, sekarang ada sesuatu yang hilang, tak sama seperti dulu. Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar