Langsung ke konten utama

Hay Kamu ..

hai kamu ..
apa kabar ?
sudah lama kita tak bertemu..
Ku fikir kau baik-baik saja, oh jelas.. karna yang membuat segalanya tidak baik kan aku :')
Ya, kan ?
Hai kamu ..
Masih tersimpan semua kontakmu, tapi tak ada satu pun obrolan antara kita ..
Kenapa kita seperti ini ?
Kenapa seolah kau menjauh ?
Memangnya aku racun ? atau virus ?
Ya, kau menjauh karna luka di masa lalu ..
Lebih tepatnya luka karena aku! Oke, aku mengerti!
Dan sekarang aku dan kamu adalah masa lalu ..
Dulu kita pernah bermimpi untuk menjadi masa depan, sekarang semua suram ..
Mengapa? Ya, lagi-lagi itu salahku ..
Aku lah penyebabnya, penyebab kau pergi, penyebab kau sakit, penyebab kau menjauhiku dan aku lah penyebabnya. Aku sudah faham!
Hai kamu..
Kau tahu mengapa ku berkali kali bilang padamu, bahwa aku masih ingin bersamamu ?
Aku ingin menyembuhkan lukamu..
Oh, terlihat bodoh memang.. Aku penyebab luka itu, aku pula yang bersikeras menyembuhkanmu..
Kau tahu mengapa demikian ?
Karena aku bertanggung jawab..
Aku tak pernah ingin semua terjadi.. Bahkan apa kau tahu sampai saat ini aku masih memikirkanmu ?
Ku rasa kau sudah tak peduli! Aku terlihat bodoh.
Inikah yang dinamakan berjuang ? Tapi kok aku sendirian ya ?
Dulu pahlawan berjuang buat INDONESIA bareng-bareng, kenapa kita ga berjuang bareng-bareng ?
Mungkin aku mengkhayal ! Lagi-lagi aku bodoh.
Aku bagai Patrick yang kehilangan Spongebob, dan kamu lah Spongebob nya ..
Kau tau mengapa demikian ? Karena mereka pernah saling bertanya,
" Apa yang akan kau lakukan saat aku pergi ? " Ucap Spongebob.
Patrick menjawab, " Aku akan menunggumu sampai kau kembali "
Ya, aku adalah Patrick. Bintang merah jambu yang bodoh, yang menghabiskan waktunya hanya untuk menunggu Spongebob kembali ..
Bedanya kalo Spongebob akan kembali untuk Patrick.
Sedangkan kau tak pernah kembali untukku.
Menyedihkan memang :'(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menata Hati

Akan ada waktu dimana yg patah akan tumbuh, yg hilang akan berganti. Begitu kira kira lirik lagu dr Payung Teduh 🙏 Bohong saja jika luka yg beberapa waktu lalu ada sudah hilang sepenuhnya. Memang, luka itu belum sepenuhnya hilang. Tapi, demi menyelamatkan hati gue dan mengharuskan gue melanjutkan kehidupan gue lagi, hati gue pun harus di tata ulang. Ibarat kaca yg pecah ga bakal mungkin utuh meskipun diperbaiki, satu2nya cara adalah menggantinya dengan yg baru. Dan, gue memasuki tahap dimana gue harus membuang jauh perasaan terluka gue di masa lalu, dan membiarkan orang baru mengukir cerita baru di waktu berikutnya. 💭 Selamat menata hati, semoga tidak terluka lagi. 

FRIENDZONE

Kamu pernah ngalamin ini.? kalo gue sih sering, dimana yang awalnya cuma temenan lama kelamaan jadi ngarep bisa jadian, tapi dia cuma anggap kita sebagai teman atau sahabat dia doang, nyes banget nggak tuh. Udah lama ngarep, mendem dan nyimpen rasa, disaat rasa itu kita ungkapin, dia malah bilang 'memang sih aku nyaman sama kamu, aku sayang sama kamu, tapi cuma sebagai teman atau sahabat, maaf ya aku nggak bisa terima kamu' mau gimana lagi coba kalo dah kaya gitu. :') Hal kaya gitu tuh yang disebut 'friendzone', disaat kita nyaman sama dia, kita berfikir kalo dia punya rasa sama kita dan akhirnya apa.? ngarep yang terjadi. Salah juga sih terlalu ngarep, soalnya kita nggak pernah tau apa yang dia rasain, yang kita tau dia hanya seseorang yang selalu ada buat kita dan kita nggak tau apa tujuan dia kaya gitu ke kita. Tapi gimana nggak ngarep coba, dia perhatian, bikin kita nyaman, selalu ada buat kita, selalu dengerin keluh kesah kita, dan dia udah kaya pacar sendiri.

SETELAH KEPERGIANMU

Ku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan.. Ku buka ponsel ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi yang dulu saling kita ucapkan. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiriku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tertawa. Tak ada lagi tingkah aneh dan keras kepalamu yang membuat aku semakin rindu, Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman dekat denganmu. Kini, sekarang ada sesuatu yang hilang, tak sama seperti dulu. Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar