Ini tidak pernah semudah yang aku bayangkan. Tiga bulan tanpamu rasanya masih seneraka ketika pertama kali kamu bilang ingin mengakhiri hubungan ini. Hingga detik ini aku masih belum bisa menerima kepergianmu yang bisa ku pastikan karna kesalahanku, keegoisanku dan sifat kekanak-kanakanku.. Yang masih bisa ku lakukan saat ini hanyalah berdoa, berharap semua penantianku segera berakhir dan aku bisa menjalani hidupku senormal dulu. Aku masih rajin memeriksa ponselku, berharap masih ada sisa perhatianmu untukku, berharap kamu menyapaku dan menghubungiku lebih dulu. Nyatanya, hanya anganku saja yang menetap, kamu tidak mengabariku, dan aku sudah bisa menebak bahwa mungkin saat ini kamu tidak merasakan yang aku rasakan. Tiga bulan ini, aku masih merasa semua berantakan dan kalut. Aku tidak bisa mendeskripsikan bagaimana hidupku, yang jelas aku remuk. Aku disini seperti orang yang kehilangan arah dan tak tahu ingin melangkah kemana. Kamu terlanjur mengajakku melangkah terlalu
Semua pasti ada cerita.